Universitas Gunadarma

Saat ini, saya berkuliah di Universitas Gunadarma Depok jurusan Sistem Informasi.

KRL Access

Review Aplikasi KRL Access

Postingan Populer

Minggu, 30 Oktober 2016

Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat

     Pelapisan sosial atau statifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara bertingkat. Definisi pelapisan sosial secara sistematik dikemukakan oleh Pitirim A. Sorokin, bahwa pelapisan sosial merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat/hierarkis.
Terjadinya pelapisan sosial terbagi jadi 2, yaitu:
1. Terjadi dengan sendirinya
Proses ini berjalan sesuai pertumbuhan manusia itu sendiri. Adapun orang yang menduduki lapisan tertentu dibentuk bukan berdasarkan atas kesengajaan yang disusun sebelumnya oleh masyarakat itu, tetapi berjalan secara alami.
2. Terjadi dengan sengaja
Sistem pelapisan ini dibuat untuk mengejar tujuan bersama. Dalam sistem ini ditentukan secara jelas dan tegas adanya kewenangan dan kekuasaan yang diberikan kepada seseorang.
Dari sistem ini, mengandung 2 sistem, yaitu:
a.       Sistem fungsional: merupakan pembagian kerja kepada kedudukan yang tingkatnya berdampingan dan harus bekerja sama dalam kedudukan yang sederajat.
b.       Sistem skalar: pembagian kekuasaan menurut jenjang dari bawah ke atas.
Perbedaan sistem pelapisan dalam masyarakat
a.       Sistem pelapisan tertutup diantaranya:
Kasta brahmana (pendeta), kasta ksatria (bangsawan), kasta waisya (pedagang), kasta sudra (rakyat jelata), kasta paria (orang yang nggak punya kasta)
b.       Sistem pelapisan terbuka: setiap orang punya kesempatan untuk menempati jabatan, jika orang tsb punya kemampuan di bidang tersebut.

Pelapisan masyarakat dibagi jadi beberapa kelas:
a. Kelas atas
b. kelas bawah
c. kelas menengah
d. kelas menengah ke bawah.

Contoh berita: 

Liputan6.com, Jakarta - Bank Dunia menyatakan dengan adanya perlambatan laju pengentasan kemiskinan, serta pesatnya peningkatan kekayaan membuat kesenjangan antara kelompok kaya dan kelompok miskin di Indonesia semakin melebar.

Laporan Ekonomi Bank Dunia edisi Juli 2014 mengungkapkan bahwa Indonesia telah mencatat kemajuan yang signifkan dalam pengentasan kemiskinan. Namun kemajuan tersebut terjadi  dalam beberapa dekade lalu. 

Pada 2002, rata-rata konsumsi per orang dari 10 persen rumah tangga paling kaya adalah 6,6 kali lipat dibanding 10 persen rumah tangga yang paling miskin.

"Pada 2013,  perbandingan ini telah meningkat menjadi 10,3 kali," kata Ekonom Utama Bank Dunia Untuk Indonesia Ndiame Diop, dalam acara Laporan Bank Dunia, di Jakarta, Senin (21/7/2014).

Menurutnya, hal ini cukup mengkhawatirkan. Pertama karena peningkatan ketimpangan mencerminkan keterbatasan akses terhadap kesempatan kerja yang tidak baik, dan karenanya membatasi pertumbuhan dan pengentasan kemiskinan yang tengah berlangsung.

Kedua, hal ini meningkatkan keprihatinan akan kesetaraan, karena seluruh penduduk Indonesia seharusnya memiliki akses terhadap kersempatan yang sama. 

Ketiga, peningkatan ketimpangan dapat membawa risiko bagi pertumbuhan ekonomi dan sosial pada masa depan.

Melalui tindakan terpadu, Indonesia seharusnya dapat menghambat peningkatan ketimpangan, termasuk dengan kebijakan yang saling mengguntungkan,  yang tidak hanya memberantas ketimpangan namun juga mendukung upaya pengentasan kemiskinan.

"Perluasan akses ke pendidikan yang berkualitas dan mobilitas pasar tenaga kerja akan mampu meningkatkan pendapatan keluarga yang miskin dan rentan, serta membantu ketidak setaraan," pungkasnya.
(Penulis berita: Pebrianto Eko Wicaksono)

Saran: Sebaiknya, kasta-kasta begitu dihilangkan saja. Kenapa, karena kita manusia sama di hadapan Tuhan, tidak perlu dibedakan.


Kamis, 20 Oktober 2016

Sinopsis Film Hasduk Berpola

Tugas Ilmu Sosial Dasar

Fransiskus Eko Utomo
12116916
1KA08


Review Film

Hasduk Berpola adalah sebuah film yang mengangkat isu nasionalisme dan patriotisme bangsa Indonesia yang dirilis pada tanggal 21 Maret 2013. Film ini dibuat berdasarkan sebuah cerita pendek yang juga punya judul yang sama yaitu, Hasduk Berpola, karya Bagas D. Bawono, seorang arsitek yang juga berprofesi sebagai penulis. Sedangkan skenarionya ditulis oleh Bagas D. Bawono bersama Kirana Kejora (novelis). Proses kreatif dan perjuangan kedua penulis ini memakan waktu selama 3 tahun, sebelum akhirnya mereka bertemu Sarjono Sutrisno yang bersedia membiayai film ini, dan mempercayakan Harris Nizam sebagai sutradara. Hasduk Berpola dibintangi antara lain oleh Idris Sardi, Niniek L. Karim, Iga Mawarni, Petra Sihombing, Alicia Rininta, Calvin Jeremy dan masih banyak lagi. Film ini tayang perdana pada 21 Maret 2013.



                                                             Poster film Hasduk Berpola


Film ini bercerita bahwa perjuangan bertaruh nyawa demi bangsa dan negara pada zaman kemerdekaan, ternyata tak ada harganya. Ini yang dirasakan oleh Masnun, veteran mantan pejuang 1945. Di Surabaya, yang konon terkenal sebagai kota pahlawan, hidup Masnun (yang sering dijuluki sebagai pahlawan) justru terlunta-lunta. Sangat ironis. Ia bersama anaknya, Rahayu, janda yang mempunyai dua anak, (Budi dan Bening), akhirnya menyerah, dan pindah ke kota asalnya, Bojonegoro. Berharap kehidupannya bisa membaik. Namun apa daya, kehidupan pria renta yang terkenal sebagai saksi hidup peristiwa penyobekan bendera di Surabaya ini, justru semakin terpuruk.
Sang cucu, Budi (12 tahun), tertantang untuk mengalahkan rivalnya, Kemal, yang aktif di kegiatan Pramuka. Maka ia juga berusaha untuk mengikuti kegiatan tersebut. Tapi karena kondisi keuangan yang tidak memungkinkan, Budi tidak bisa membeli semua perlengkapan kepramukaan. Film ini menceritakan bagaimana Budi berjuang memenuhi kewajibannya, hingga akhirnya membuat adiknya yang bernama Bening(10 tahun) merasa iba, yang akhirnya rela mengorbankan seprei kesayangannya demi dibuat hasduk untuk kakaknya.

Hasduk Berpola berawal dari sebuah cerpen karangan Bagas D. Bawono yang berisi tentang kritik terhadap pemerintah. Butuh waktu tiga tahun untuk menggarap cerpen tersebut menjadi sebuah skrip film yang utuh sebelum akhirnya diangkat ke layar lebar.



Opini: menurut saya, film ini sudah cukup bagus. ceritanya menarik, penghayatan tokoh dari pemeran juga baik. Tapi, alangkah baiknya mantan veteran juga diringankan beban hidupnya, karena dulu telah berjuang membasmi penjajah.

Jumat, 07 Oktober 2016

Pemuda dan Sosialisasi

Pemuda dan sosialisasi

Pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani berbagai macam – macam harapan, terutama dari generasi lainnya. Hal ini dapat dimengerti karena pemuda diharapkan sebagai generasi penerus, generasi yang akan melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya, generasi yang mengisi dan melanjutkan estafet pembangunan.

Zulkarimen Nasution mengutip pendapat ahli komunikasi J. Kapper dalam bukunya "The Effect of Mass Communication" mengatakan kondisi bimbang yang dialami para remaja menyebabkan mereka melahap semua isi informasi tanpa dipilah terlebih dahulu mana yang baik dan buruk, mana yang sesuai dengan budaya kita dengan yang tidak.

Keadaan bimbang akibat orientasi mendua, menurut Dr.  Malo juga menyebabkan remaja nekad melakukan tindak bunuh diri. "Hal ini antara lain akibat dari pertentangan nilai antara peer group dengan pola asuh dan metode pendidikan", tambah Dr. Malo.

Untuk mengatasi hal ini, Dr. Malo mengemukakan beberapa alternatif. Jalan keluar yang diambil harus memperhitungkan peranan peer group. Sementara Enoch Markum berpendapat, agar orang dewasa tidak selalu menganggap setiap youth culture adalah counter culture. Remaja harus diberi kesempatan berkembang dan beragumentasi. "Tidak semua yang termasuk dalam youth culture jelek", tambahnya


Pola dasar Pembinaan dan Pegembangan Generasi Muda disusun berdasarkan:

1. Landasaan idiil                        : Pancasila 
2. Landasan konstitusional          : UUD 1945
3. Landasan strategis                   : Garis-garis Besar Haluan Negara
4. Landasan Historis                    : Sumpah Pemuda 1928 dan Proklamasi 17 Agustus 1945
5. Landasan normatif                   : etika tata nilai dan tradisi luhur yang hidup dalam masyarakat

PERMASALAHAN PADA GENERASI MUDA Masalah-masalah yang menyangkut generasi muda dewasa ini adalah:
a. Dirasakan menurunnya jiwa nasionalisme, idealisme dan patriotisme di kalangan generasi muda
b. Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya
c. Belum seimbangnya jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia
d. Kurangnya lapangan dan kesempatan kerja.
e. Kurangnya gizi yang dapat menghambat pertumbuhan badan dan perkembangan kecerdasan
f. Masih banyaknya perkawinan-perkawinan di bawah umur
g. Adanya generasi muda yang menderita fisik dan mental
h. Pergaulan bebas
i. Meningkatnya kenakalan remaja, penyalahgunaan narkotika
j. Belum adanya peraturan perundang-undangan yang mengangkut generasi muda.

Berikut ini berita yang dikutip dari Detik.com


Opini: Sebenarnya, pemuda memiliki banyak waktu untuk membangun masyarakat yang lebih baik dengan mensosialisasikan tentang kejahatan masa kini, dll. Tetapi, tidak sedikit juga yang bersikap menyimpang.
Solusi: Solusi dari permasalahan pemuda di Indonesia adalah mengajak atau membuat si pemuda itu terlibat dalam kegiatan sosial, pembangunan di daerah, trus ada sosialisasi politik, biar nggak pada anarkis.

Daftar Pustaka:
Daftar Website

Minggu, 02 Oktober 2016

Individu, Keluarga dan Masyarakat

Individu, Keluarga dan Masyarakat

Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu berarti juga bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Sebagai contoh, suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Ayah merupakan individu dalam kelompok sosial tersebut, yang sudah tidak dapat dibagi lagi ke dalam satuan yang lebih kecil. Pada dasarnya, setiap individu memiliki ciri-ciri yang berbeda. Individu yang saling bergabung akan membentuk kelompok atau masyarakat. Individu tersebut akan memiliki karakteristik yang sama dengan kelompok dimana dirinya bergabung.
Untuk lebih lengkapnya, klik:

Google Drive