1.
1. Pendahuluan
Pada
era globalisasi informasi sekarang, internet sangat diperlukan untuk semua
kalangan. Bagi pengguna Android pastinya tidak akan sempurna tanpa registrasi
ke paket internet untuk keperluan sosial media, chatting, browsing, streaming
dan download, karena selain hemat dari segi keuangan bila dibandingkan dengan
menggunakan pulsa reguler biasanya beberapa provider kartu lokal sering
memberikan bonus paket kuota pemakaian.
Masyarakat bingung untuk memilih paket
internet android yang tepat dikarenakan belum ada metode yang objektif untuk
memutuskan dengan cepat, berdasarkan data yang diperoleh. Untuk itu maka
penelitian ini mencoba menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP).
Analytical Hierarchy Process adalah salah satu metode yang digunakan untuk
penyelesaian sistem penunjang keputusan.
Ada 2 mekanisme yang digunakan dalam
penghitungan AHP diantaranya menggunakan metode konvensional (manual), baik itu
menggunakan normalisasi ataupun tidak, dan menggunakan perangkat lunak, seperti
expert choice. Penelitian ini akan membahas perhitungan AHP expert choice,
untuk mendapatkan hasil keputusan yang konsisten (inconsistency = 0,01).
2.
Tinjauan pustaka
A.
Konsep dasar Sistem Penunjang Keputusan
Definisi sistem adalah sekumpulan hal atau kegiatan atau elemen atau
subsistem yang saling bekerja sama atau yang dihubungkan dengan cara-cara
tertentu sehingga membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna
mencapai suatu tujuan.
B. Analytical Hierarchy Process
Metode
Analytical Hierarchy Process (AHP) dikembangkan awal tahun 1970-an oleh Thomas
L. Saaty, seorang ahli matematika dari Universitas Pittsburg. Analisis ini ditujukan untuk membuat suatu model permasalahan yang tidak mempunyai struktur, biasanya ditetapkan untuk masalah yang terukur (kuantitatif), masalah yang
memerlukan pendapat (judgement) maupun pada situasi yang kompleks atau tidak
terkerangka, pada situasi dimana data statistic sangat minim atau tidak ada
sama sekali dan hanya bersifat kualitatif yang didasari oleh persepsi,
pengalaman atau intuisi[4].
C. Karakteristik SPK
1. Sistem Pendukung Keputusan dirancang untuk membantu pengambil
keputusan dalam memecahkan masalah yang sifatnya semi terstruktur ataupun tidak
terstruktur dengan menambahkan kebijaksanaan manusia dan informasi
komputerisasi.
2. Dalam proses pengolahannya, sistem pendukung keputusan
mengkombinasikan penggunaan model-model analisis dengan teknik pemasukan data
konvensional serta fungsi-fungsi pencari interogasi informasi.
3. Sistem Pendukung Keputusan, dirancang sedemikian rupa sehingga dapat digunakan/dioperasikan dengan mudah.
4.
Sistem Pendukung Keputusan dirancang dengan menekankan pada aspek fleksibilitas serta kemampuan adaptasi yang tinggi.
D. Penyelesaian AHP dengan
software Expert Choice 2000
Expert Choice 2000 merupakan perangkat lunak yang
dapat digunakan untuk perhitungan pemecahan persoalan dengan AHP sebagai expert
choice. Pada penelitian ini, digunakan analisis dengan perhitungan aplikasi
Expert Choice 2000. Tujuan dilakukan analisis ini adalah untuk membuktikan
aplikasi Expert choice yang sudah teruji kehandalannya.expert choice 2000
menyediakan struktur untuk seluruh proses pengambilan keputusan, yaitu :
a. Sebuah tool yang memfasilitasi
kerjasama antara beberapa pihak yang berkepentingan
b. Analisis pengambilan keputusan
c. Meningkatkan komunikasi
d. Memberi keputusan yang lebih
tepat
e. Dokumentasi proses pengambilan keputusan
f. Sebuah konsensus keputusan
g. Keputusan akhir yang lebih baik dan dapat dibenarkan
3. Metode Penelitian
a. Jenis Penelitian
Berdasarkan
jenis informasi yang dikelola, jenis penelitian ini adalah Penelitian
Kuantitatif, karena menggunakan pengukuran data dan statistik objektif melalui
perhitungan ilmiah berasal dari sampel masyarakat dengan memberikan jawaban
atas sejumlah pertanyaan yang dituangkan ke dalam kuesioner menggunakan metode
pendekatan Analytical Hierarchy Process (AHP) dan kemudian diuji menggunakan
software Expert Choice 2000.
b. Pemilihan Sampel
Dalam memilih
sampel, penulis mengambil data dari populasi yang terbatas dengan menggunakan
purposes sampling, yaitu pengambilan sampel dilakukan atas dasar pertimbangan
tertentu [Jogiyanto 2008]. Responden yang diambil dalam pemilihan sampel ini
adalah responden ahli yang berasal dari masyarakat khususnya yang akan membeli dan sudah mempunyai paket internet android. Disini penulis mengambil sampel
sebanyak 3(tiga) orang.
c. Instrumentasi
Instrumen yang
digunakan dalam penelitian in adalah kuesioner. Kuesioner disusun dalam bentuk
pertanyaan dengan mengacu kepada hierarki yang telah dibuat dari kriteria kriteria dan sub kriteria-sub kriteria berdasarkan skala Saaty 1-9 dengan
metode pairwise comparison.
4. Pengujian dan Pembahasan
Metode pemilihan sampel dalam peneilitan ini adalah teknik purpose sampling. Sampel diambil dengan maksud atau tujuan tertentu. Data diambil sebagai sampel karena peneliti menganggap bahwa data tersebut memiliki informasi yang diperlukan bagi penelitiannya. Jumlah sampel yang terpilih ada 3 orang yaitu masyarakat yang sudah mempunyai atau baru akan membeli paket internet android untuk telepon GSM.
Berdasarkan hasil pengolahan data responden ahli diperoleh bahwa prioritas utama atau tertinggi yaitu kriteria sinyal dengan nilai bobot 0,385 atau sebanding dengan 38,5% dari total kriteria. Peringkat prioritas kriteria berikutnya adalah tarif dengan nilai bobot 0,345 atau sebanding dengan 34,5% dari total kriteria. Peringkat prioritas kriteria berikutnya adalah kebutuhan dengan nilai bobot 0,270 atau sebanding dengan 27,0% dari total kriteria.
Berdasarkan hasil pengolahan data
responden ahli diperoleh bahwa prioritas utama atau tertinggi yaitu alternatif
telkomsel dengan nilai bobot 0,279 atau sebanding dengan 27,9% dari total
alternatif. Peringkat prioritas kriteria berikutnya adalah indosat dengan nilai
bobot 0,206 atau sebanding dengan 20,6% dari total alternatif. Peringkat
prioritas kriteria berikutnya adalah xl dengan nilai bobot 0,188 atau sebanding
dengan 18,8% dari total alternatif. Peringkat prioritas kriteria berikutnya
adalah three dengan nilai bobot 0,182 atau sebanding dengan 18,2% dari total
alternatif. Peringkat prioritas kriteria berikutnya adalah axis dengan nilai
bobot 0,146 atau sebanding dengan 14,6% dari total alternatif.
Berdasarkan hasil pengolahan data responden ahli diperoleh bahwa prioritas utama atau tertinggi yaitu alternatif telkomsel dengan nilai bobot 0,234 atau sebanding dengan 23,4% dari total alternatif. Peringkat prioritas kriteria berikutnya adalah xl dengan nilai bobot 0,216 atau sebanding dengan 21,6% dari total alternatif. Peringkat prioritas kriteria berikutnya adalah indosat dengan nilai bobot 0,209 atau sebanding dengan 20,9% dari total alternatif. Peringkat prioritas kriteria berikutnya adalah axis dengan nilai bobot 0,182 atau sebanding dengan 18,2% dari total alternatif. Peringkat prioritas kriteria berikutnya adalah three dengan nilai bobot 0,159 atau sebanding dengan 15,9% dari total alternatif.
Berdasarkan hasil pengolahan data
responden ahli diperoleh bahwa prioritas utama atau tertinggi yaitu alternatif
xl dengan nilai bobot 0,297 atau sebanding dengan 29,7% dari total alternatif.
Peringkat prioritas kriteria berikutnya adalah telkomsel dengan nilai bobot
0,215 atau sebanding dengan 21,5% dari total alternatif. Peringkat prioritas
kriteria berikutnya adalah indosat dengan nilai bobot 0,203 atau sebanding
dengan 20,3% dari total alternatif. Peringkat prioritas kriteria berikutnya
adalah axis dengan nilai bobot 0,147 atau sebanding dengan 14,7% dari total
alternatif. Peringkat prioritas kriteria berikutnya adalah three dengan nilai
bobot 0,138 atau sebanding dengan 13,8% dari total alternatif.
Berdasarkan hasil pengolahan data responden ahli diperoleh
bahwa prioritas utama atau tertinggi alternative strategis adalah “Telkomsel”
dengan nilai bobot 0,239 atau sebanding dengan 23,9% dari total alternative yang ditetapkan. Peringkat prioritas
alternative berikutnya adalah “XL” dengan nilai bobot 0,237 atau sebanding
dengan 23,7% dari total alternative yang ditetapkan. Peringkat prioritas
alternative manfaat berikutnya adalah “Indosat” dengan nilai bobot 0,206 atau
sebanding dengan 20,6% dari total alternative yang ditetapkan. Peringkat
prioritas alternative manfaat yang terkahir adalah “Axis” dengan nilai bobot
0,161 atau sebanding dengan 16,1% dari total alternative yang ditetapkan.
Peringkat prioritas alternative manfaat yang terkahir adalah “Three” dengan
nilai bobot 0,157 atau sebanding dengan 15,7% dari total alternative yang
ditetapkan.
5. Kesimpulan
Paket android sangat dibutuhkan masyarakat di era
globalisasi informasi saat ini. Internet digunakan masyarakat baik dari
kalangan muda sampai tua hingga anak kecil pun sudah menggunakan kecanggihan
internet. Dari kelima paket internet android yaitu Axis, Three, Indosat,
Telkomsel dan XL dapat disimpulkan bahwa Telkomsel menjadi prioritas masyarakat
khususnya pengguna android baik dalam menyelesaikan tugas sehari-hari maupun
hanya untuk membuka sosial media. AHP mampu memberikan solusi yang tepat bagi
pengambil keputusan dan dapat dipertanggungjawabkan dengan dukungan dari pengolahan data menggunakan Expert Choice 2000.
Sumber:
Jurnal di download dari: http://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jsi/index
Jurnal dibuat oleh STMIK Atma Luhur Pangkalpinang
0 komentar:
Posting Komentar
Tambahkan Komentar Kamu