Universitas Gunadarma

Saat ini, saya berkuliah di Universitas Gunadarma Depok jurusan Sistem Informasi.

KRL Access

Review Aplikasi KRL Access

Postingan Populer

Sabtu, 19 November 2016

Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan

Kata "Ilmu Pengetahuan" lazim digunakan dalam pengertian sehari-hari, terdiri dari dua kata, "ilmu" dan "pengetahuan", yang masing-masing punya identitas sendiri-sendiri. Dalam membicarakan "pengetahuan" indera dalam memahami fakta pengalaman dan duani realitas, hakikat pengetahuan, kebenaran, kabikan, membentuk pengetahuan, sumber pengetahuan, dsb.

Kemiskinan merupakan tema sentral dari perjuangan bangsa, sebagai perjuangan yang akan memperoleh kemerdekaan bangsadan motivasi fundamental dari cita-cita menciptakan masyarakat adil dan makmur. Hal ini sudah banyak digeluti oleh banyak sarjana ekonomi, dan pemecahannya lolos dari genggaman, dan berkembang menjadi masalah baru.

Untuk mencapai suatu pengetahuan yang ilmiah dan objektif, diperlukan sikap yang bersifat ilmiah. Bukan membahas tujuan ilmu, melainkan mendukung dalam mencapai tujuan ilmu itu sendiri, sehingga benar-benar objektif, terlepas dari prasangka yang bersifat subjektif. Sikap yang bersifat ilmiah itu meliputi 4 hal:

a. tidak ada perasaan yang bersifat pamrih sehingga mencapai pengetahuan ilmiah yang objektif
b. selektif, artinya mengadakan pemilihan terhadap problema yang dihadapi supaya didukung oleh fakta/gejala, dan mengadakan pemilihan terhadap hipotesis yang ada.
c. kepercayaan yang layak terhadap kenyataan yang tak dapat diubah maupun terhadap alat indera dan budi yang digunakan untuk mencapai ilmu.
d. merasa pasti bahwa setiap pendapat, teori maupun aksioma terdahulu telah mencapai kepastian, namun masih terbuka untuk dibuktikan kembali.


Contoh berita:



Solusi: dalam menyikapi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, kita harus mempunyai sikap yang bersikap ilmiah, bukan yang bersifat subjektif. Karena subjektif beraasal dari pemikiran manusia. Maka dari itu harus memilki sikap ilmiah yang sesuai dengan fakta di lapangan.

Saran: sebaiknya dalam menganalisa materi ini, pahami dahulu masalah di lapangan, soalnya kalau tidak begitu, tidak dapat disimpulkan pengetahuan ilmiahnya.

Sumber: detikINET

Minggu, 06 November 2016

Masyarakat Perkotaan dan Masyarakat Pedesaan

1. Masyarakat Perkotaan, Aspek-Aspek Positif dan Negatif

   A. Pengertian Masyarakat

       1. R. Linton: Masyarakat adalah setiap kelompo manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerjasama, sehingga mereka ini dapat mengorganisasikan dirinya berpikir tenang dirinya dalam satu kesatuan sosial dengan batas tertentu.

       2. M.J. Herkovits: Mengatakan bahwa masyarakatt adalah kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti satu cara hidup tertentu.

       3. J.L. Gillin dan J.P. Gillin: Masyarakat adalah kelompok manusia terbesat dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sama.

  B. Masyarakat perkotaan

Sering juga disebut urban community. Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesann.
Beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota:

a. Kehidupan keagamaan kurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa
b. Orang kota umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain.
c. Pembagian kerja di antara warga kota juga lebih tegas dan punya batas yang nyata.
d. Kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota daripada warga desa.

C. Perbedaan desa dan kota
Ada beberapa ciri yang dapat dipergunakan sebagai petunjuk untuk membedakan antara desa dengan kota:

   1. jumlah dan kepadatan penduduk
   2. lingkungan hidup
   3. mata pencaharian
   4. corak kehidupan sosial
   5. statifikasi sosial
   6. mobilitas sosial
   7. pola interaksi sosial
   8. solidaritas sosial
   9. kedudukan dalam hierarki sistem administrasi nasional

Corak kehidupam sosial di desa cenderung masih homogen. Sebaliknya di kota sangat heterogen, karena saling bertemu suku bangsa, agama, ras dengan kepentingan yang berlainan.

2. Hubungan Desa dan Kota
Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali. Sebaliknya, kota menghasilkan barang yang diperlukan masyarakat desa, seperti pakaian, obat dan peralatan.
Akan tetapi, pertambahan hasil pangan yang diperoleh melalui upaya intensifikasi ini tidak sebanding dengan pertambahan penduduk, sehingga pada suatu saat hasil pertanian suatu daerah hanya cukup memenuhi kebutuhan penduduknya saja.

3. Aspek positif dan negatif
Rumusan pengembangan kota seperti tergambar dalam pendekatan penanganan masalah kota sebagai berikut:
a. menekan angka kelahiran
b. mengalihkan pusat pembangunan ke pinggiran kota
c. membenfung urbanisasi
d. mendirikan suatu daerah dimana pembukaan usaha relatif rendah
e. meningkatkan fungsi dan peranan kota kecil atau desa yang telah ada di sekitar kota besar
f. transmigrasi bagi warga miskin dan tidak punya pekerjaa.

4. Masyarakat pedesaan

a. Pengertian desa/pedesaan
Desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi, sosial, ekonomi, politik dan kultural yang terdapat disitu dalam hubungannya dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain.

ciri desa:

a. Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal antara ribuan jiwa
b. ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan
c. ekonomi utama adalah agraris

ciri masyarakat pedesaan:

a. warga memiliki hubungan yang lebih mendalam dan erat dibandingkan dengan masyarakat edesaab lainnya.
b. sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan
c. sebagian besar masyarakat hidup dari pertanian. pekerjaan yang bukan pertanian merupkan pekerjaan sambilan.
d. masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencaharian, adat istiadat, dsb.